BANYUMAS - Universitas Islam Negeri Prof. KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu), telah menggelar Workshop Penguatan Wawasan Moderasi Beragama dan Kebangsaan, bekerjasama dengan PC NU Kab. Banyumas, di Hall Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto, Sabtu (02/12/2023) pukul 08:00 s.d selesai.
Kepala Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Pancasila Turhamun, M.S.I., kepada awak media menuturkan Workshop ini, dilaksanakan oleh Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Pancasila, UIN Saizu Purwokerto, moderasi beragama merupakan campaign yang jadi fokus Kementerian Agama RI.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
Perlu diketahui, bahwa selama ini PC NU Kabupaten Banyumas adalah mitra yang strategis, sebagai ormas keagamaan paling aktif dan juga besar, terstruktur dari atas sampai kebawah, mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa.
"Percepatan distribusi nilai-nilai moderasi beragama kepada masyarakat luas, dan warga NU jamaahnya beragam usia dan sektor. Maka, Rektor UIN Saizu Prof. Dr. H. Ridwan, M.Ag., melalui Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat, untuk giat ini, " ungkap Turhamun.
Workshop dibuka oleh Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Suwito, M.Ag didauhului sambutan Ketua LPPPM UIN Saizu, Prof. Dr. Ansori, M.Ag. Rais Syuriyah Drs. KH. Mughni Labib, M.S.I., dan Ketua PCNU Drs. H. Imam Hidayat M.Pd.I.
Panitia menghadirkan dua nara sumber. Yakni Direktur Pascasarjana UIN Saizu, Prof. Dr. KH. Moh. Roqib, MAg dan Ketua MUI Banyumas, Drs. KH. Taefur Arofat, MPd.
Peserta Workshop, Ketua dan Sekretaris Tanfidziyah MWC NU se-Kab. Banyumas, Ketua dan Sekretaris Lembaga PC NU Kab. Banhyumas, Ketua dan Sekretaris Badan Otonom PCNU Kab. Banyumas dan undangan lainnya.
Ketua PC NU Kabupaten Banyumas, Drs. H. Imam Hidayat M.Pd.I. sangat mengapresiasi, dan menyambut baik kegiatan tersebut. Secara ideologi, NU sangat moderat. Dan masih perlu dilakukan terobosan strategis, tepatnya formula agar moderasi beragama bisa disebarluaskan. Maka, materi-materi moderasi perlu intens dikaji oleh kader-kader NU yang selama ini bersentuhan langsung dengan warga NU dan juga masyarakat umum.
"Semua yang hadir, semoga semakin mendapat referensi soal moderasi beragama. Semakin matang dan memiliki formula khusus yang terukur. Sehingga setiap langkah dan aktifitas dakwahnya bernafaskan moderasi beragama, ahlussunnah wal jamaah an nahdliyyah, " pungkasnya.
(N.Son/Djarmanto-YF2DOI)